KERINCI, JAMBI - Kejadian penculikan dan perampokan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Kerinci, korban kali ini menimpa Asnidar (64) Warga Desa Pasar Baru Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci.
Asnidar adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari - harinya berprofesi membuka usaha rumah makan. Ia diculik dan dirampok orang tidak kenal (OTK) saat korban pergi belanja ke pasar Kersik Tuo Sabtu (19/03/22).
Saat dikonfirmasi dikediamannya pada (20/03/22) keluarga korban dan anak anaknya menjelaskan kronologis kejadian. Menurut mereka pada hari Sabtu (19/03/22) sekira pukul 08.30 Wib korban pergi bersama suami ke pasar Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro untuk belanja kebutuhan pokok sehari-hari , setelah sampai di pasar korban bersama suami berpisah untuk belanja, hingga pukul 13.00 Wib Korban belum juga kembali hingga sang suami mencari korban namun tidak ketemu.
"Takut terjadi kenapa, saya (suami korban, red) mengambil inisiatif untuk pulang kerumahnya dan melaporkan kejadian ini kepada anak saya, dan anak - anak langsung ikut mencarinya dan menelusuri ke pasar hingga ke kebun teh namun korban masih saja tidak ditemukan, " jelas dia kepada awak media.
Baca juga:
Isu KSB Hangat, Adi Purnomo Tebar Isu Suap
|
Namun, tak lama selang kemudian salah satu dari anak korban mendapatkan informasi melalui telepon dari pihak Polres Merangin bahwa korban berada di Kabupaten Merangin Bangko tepat nya di Polres Merangin.
Adapun kronologis kejadian, anak korban membeberkan bahwa pada Sabtu pagi saat di pasar Kersik Tuo korban dirayu oleh dua orang yang tak dikenal dengan mengajak korban pergi menggunakan mobil Avanza warna hitam untuk ikut mereka membagikan bantuan ke Masjid Kersik Tuo dan pelaku menyebutkan bahwa beberapa teman korban telah diberikan bantuan, karena pelaku menyebut beberapa nama orang yang telah mereka beri bantuan adalah orang dikenalnya tanpa merasa curiga korban ikut pelaku, dalam perjalanan ketika sudah sampai di depan masjid jarak 200 meter dari pasar Kersik Tuo mobil masih tidak berhenti lalu korban menanyakan kenapa tidak berhenti, dengan alasan mereka mengantar temannya ke kantor Polisi karena ingin melaksanakan tugas.
Sesampainya di Sungai Penuh namun laju kendaraan korban semakin melaju dengan kecepatan tinggi , lalu korban protes saat itulah korban dipukuli ditampar dan dipaksa membuka perhiasan emas serta uang tunai diambil dari dompet korban , selama dalam perjalanan ke Bangko posisi korban kepalanya ditekan dilantai mobil hingga korban tidak bisa berbuat apa apa.
Menurut anak korban ibunya murni dirampok dan bukan dihipnotis , kondisi ibu dari awal kejadian sadar dan sempat minta turun dijalan setelah barang perhiasan emas diambil dengan uang tunai namun korban tidak mau menurunkan dijalan hingga dibawa ke Bangko.
"Sesampainya di Bangko ibu saya ditinggalkan dipinggir jalan yang agak sepi, namun dibantu oleh warga setempat untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Merangin, hingga pihak Polres Merangin menghubungi pihak keluarga, " ungkapnya menambahkan.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian perhiasan 25 Emas dan uang tunai Rp.6.000.000 ( Enam juta Rupiah) diduga korban mengalami total kerugian Rp. 60.000.000 ( Enam Puluh Juta Rupiah)
Hingga berita ini diturunkan, pihak Keluarga korban berharap pihak Kepolisian bisa mengungkap pelaku kejadian ini. Sebab kejadian serupa sudah sering terjadi dengan modus dan kronologis yang hampir sama.
Ditempat terpisah, Dengan adanya kejadian ini, pihak Polsek Kayu Aro kepada wartawan menghimbau kepada warga Gunung Tujuh, Kayu Aro dan Kayu Aro Barat agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap orang tak dikenal apalagi mendekati bulan Ramadhan dan lebaran idul Fitri.
"Banyak modus yang dilakukan pelaku kejahatan, jadi diminta warga semua harus selalu hati-hati dan laporkan jika ada orang yang mencurigakan, ” pungkas Kanitreskrim.